Kandungan vanadium dalam tubuh manusia sangat rendah, dengan jumlah total di dalam tubuh kurang dari 1 mg. Hal ini terutama didistribusikan di organ dalam, terutama hati, ginjal, tiroid dan bagian lainnya, dan kandungannya juga tinggi di jaringan tulang. Kebutuhan normal tubuh manusia akan vanadium adalah 100 μg/hari. Tingkat penyerapan vanadium di saluran pencernaan hanya 5%, dan tempat penyerapannya terutama di saluran pencernaan bagian atas. Selain itu, vanadium di lingkungan dapat diserap ke dalam tubuh melalui kulit dan paru-paru. Sekitar 95% vanadium dalam darah terikat pada transferin dalam keadaan terionisasi (VO2+) dan diangkut, sehingga vanadium dan zat besi dapat berinteraksi satu sama lain di dalam tubuh. Vanadium berhubungan dengan perkembangan normal dan kalsifikasi tulang dan gigi, serta dapat meningkatkan ketahanan gigi terhadap karies gigi. Vanadium juga dapat meningkatkan metabolisme gula, merangsang reaksi oksidasi NADPH yang bergantung pada vanadat, meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, mempercepat aktivasi adenilil siklase dan konversi asam amino, serta meningkatkan pertumbuhan sel darah merah. Oleh karena itu, kekurangan vanadium dapat menyebabkan gangguan perkembangan gigi, tulang, dan tulang rawan. Kandungan fosfolipid yang rendah di hati, edema distrofi, dan metabolisme tiroid yang tidak normal.
